CINTA KU BERTEPUK SEBELAH TANGAN
OLEH: NINA NOVIANA
Sejak aku kenal Rio hidup ku jadi lebih berarti dan aku selalu semangat menjalani setiap hari ku juga semangat dalam mengerjakan sesuatu. Aku sangat berterimakasih pada mu, karena kehadiranmu aku menjadi perempuan yang sempurna dan selalupercaya diri. Kamu selalu mendukungku, memberiku semangat, melindungiku dan menolongku disaat aku sedang membutuhkan pertolongan. Aku senang bisa mengenal orang seperti mu. Rio.
Hari ini aku pergi ketoko buku langganan ku untuk membeli novel terbaru. Tak sengaja aku melihat Rio bersama seorang cewek juga berada ditoko buku yang sama dengan ku. Aku rasa cewek iyu hanya temannya Rio. Karena Rio tidak pernah cerita kalau dia sudah punya cewek. Jadi aku pikir dia bukan cewek Rio.
"Hai Na, ada disini juga kamu?"
"Hai...iya nich, biasa langganan!!!"
"Novel lagi??"
"Tau aja kamu."
"Apa lagi kalau bukan cari novel? kamu kan suka baca-baca novel."
"Hehehe...iya juga sih!!"
Aku dan Rio tertawa bersama. Aku melihat cewek yang ada disebelah Rio, dia hanya diam tanpa suara, senyum pun tidak.
"Kamu sendiri cari apa disini? gak biasanya?"
"Eh...iya kenalin ini Novi!"
Rio memperkenalkan cewek yang ada di sebelahnya. Namanya Novi. aku menjabat tangan Novi, ia pun juga membalasnya.
"Cewek kamu?" tanya ku sambil menunjuk cewek yang ada diselah Rio.
"Hehehe...iya Novi ini cewek ku!"
"Haaaaah!!! serius kamu? bukannya kamu gak punya cewek?"
"Sorry Na, aku gak cerita ma kamu, bahwa sebenarnya aku udah punya cewek, aku dan Novi jadian dua minggu yang lalu."
Mendengar penjelasan Rio, tanpa ku sadari buku yang ku pegang kini jatuh kelantai. Aku tidak bisa berkata apa-apa, mulutku seakan-akan terkunci dengan kuat, jantungku serasa tersambar petir setelah mendengar bahwa Rio telah memiliki cewek.
Mataku menatap Novi tanpa berkedip. Aku melihat wajahnya begitu ceria dan bahagia. Kini senyuman muncul dari bibirnya. Hatiku sakit dan pedih melihat senyuman Novi.
"Hei...kenapa diam Na?"
"Ng..ng..gak..nggak kenapa-napa kok, aku pulang duluan ya, aku lupa bahwa hari ini ada janji ma temen." aku terpaksa berbohong pada Rio.
"Eh...buru-buru amat, mau aku anterin?"
"Gak usah terimakasih."
"Beneran nich?"
"Ya."
"Gak nyesel?"
"Gak Rio!!!"
"Ya dech kalau gak mau!"
Ucapan Rio yang terakhir tidak ku balas. Aku langsung lari keluar. Dadaku terasa sesak, dan aku tidak menyadari bahwa air mataku telah membanjiri kedua pipiku.
Aku patah hati. Rio tidak pernah tahu dan tidak pernah ingin tahu tentang perasaanku. Aku sayang Rio, aku cinta Rio lebih dari seorang teman dekat. Aku memendam perasaan ini sudah lama. Aku kira Rio akan membalas perasaanku. Ternyata dia mencintai orang lain, tetapi bukan aku melainkan Novi.
Setelah aku tahu bahwa Rio mempunyai cewek, aku tidak akan berubah menjadi Nana yang seperti dulu, aku akan tetap tegar menjalaninya. Karena aku tidak mau dibilang Nana yang rapuh karena cinta. Meski cinta ku pada Rio tidak terbalas, namun aku yakin bahwa diluar masih ada orang yang tulus menyayangiku dan mencintaiku. Mungkin Rio diciptakan bukan untuk menjadi pasangan hidupku, namun hanya sebagai teman baik ku. Dan aku tidak akan pernah menyesal karena telah mengenal mu dan pernah jatuh hati pada mu. Rio.
END